Jumat, 15 April 2016

Menggali Makna Peringatan "Hari Ibu"

“Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia”.

Seperti itulah lagu yang banyak dinyayikan ketika peringatan hari ibu

            Apa yang terbenak dipikiran sahabat ketika mendengar kata “hari ibu”?Apakah ketika itu kita harus menyanyangi ibu seharian, memberikan hadiah yang spesial atau kita menggantikan semua peran ibu yang merupakan kewajibannya, seperti memasak, merawat anak dan urusan rumah tangga lainnya. Jika ia saatnya merubah cara pandang kita yang seperti itu.

            Kini makna hari ibu di indonesia telah banyak yang menyalahartikan. Hampir semua orang menganggap bahwa hari ibu adalah mother’s day, yaitu hari dimana kita memperingati kebesaran seorang ibu yang telah melahirkan kita sebagai seorang anak, memuji keibuan seorang ibu dan pemberian hadiah kepada ibu atas segala jasa-jasanya yang telah merawat anak-anaknya sedari kecil. Memang tidak salah ketika tanggal 22 desember kita menjadikan moment spesial buat seorang ibu. Namun bicara soal peringatan hari ibu, kita perlu mengetahui sejarah dari lahirnya hari ibu, sehingga kita tidak salah mengartikan makna sesungguhnya dari “hari ibu”.

            Sejarah hari ibu diawalai dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan kongres perempuan indonesia 1 pada tanggal 22-25 Desember 1928 di gedung mandalabhakti wanitama yogyakarta. Dihadiri beberapa pejuang wanita dari 12 kota di jawa dan sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah terbentuknya kongres perempuan yang kini dikenal sebagai kongres wanita indonesia (kowani).

            Para pejuang perempuan tersebut berkumpul untuk menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib perempuan. Para perempuan ini mengkritisi mengenai persatuan perempuan Nusantara, peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan,peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa,perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita,pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya.

            Secara resmi tanggal  22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu adalah setelah Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini

            Pada awalnya peringatan hari ibu adalah lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dari berbagai latar belakang dan berbagai daerah untuk bersatu dan bekerjasama. Akan tetapi peringatan hari ibu yang terjadi di indonesia sekarang lebih mengarah pada peran seorang ibu dalam rumah tangga atau hari ibu soalah hanya melibatkan seorang ibu dan anak, Padahal jika kita melihat di kamus besar bahasa indonesia makna ibu bisa diartikan sebagai panggilan umum perempuan baik yang sudah bersuami maupun belum. Jadi hari ibu dalam ranah ini bukan diperuntukkan buat seorang ibu saja, melainkan semua kaum perempuan baik yang sudah bersuami maupun belum, karena pada akhirnya semua perempuam adalah calon-calon ibu bagi anaknya kelak. Jadi secara tidak langsung hari ibu bukanlah mother’s day seperti yang dilakukan oleh orang-orang barat. Namun hari ibu adalah hari dimana kita mengenag semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa.

            Kalau kita melihat sejarah dari lahirnya hari ibu, lebih tepat tanggal 22 Desember kita maknai sebagai hari perempuan indonesia. Karena pada saat itu para perempuan menyatukan dirinya dalam sebuah wadah organisasi untuk memperjuangkan dirinya dalam masa kolonial belanda. Mereka menyatukan cita-cita memajukan perempuan indonesia.

            Nah setelah kita mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya hari ibu, tugas kita sebagai perempuan adalah melanjutkan perjuangan mereka dan mewujudkan cita-cita perempuan indonesia untuk bebas dari keterkekangan masalah politik,sosial dan budaya serta membebaskan perempuan dari budaya patriarki.

sumber : https://www.facebook.com/notes/suara-rakyat/sejarah-dan-makna-peringatan-hari-ibu-22-desember/10153591886785487/

0fdfd7f0956ffc

 

 

"Candi Sambisari" Destinasi Wisata Bawah Tanah


 

Yogyakarta memang terkenal dengan tempat wisatanya, entah itu pantai, candi, budaya, kuliner dan tentunya masih banyak lagi. Destinasi wisata saya kali ini adalah mengunjungi candi sambisari. Berawal dari sebuah penasaran yang katanya candi tersebut berada dalam permukaan tanah, akhirnya saya dan teman saya tak segan-segan untuk mengunjungi tempat tersebut. Cara untuk sampai kesana juga sangat mudah sahabat, kalau dari arah kota yogyakarta tinggal lurus melalui jalan Laksda Adi sucipto, setelah sampai bandara, maju terus sampai beberapa ratus meter, kemudian kita akan menemukan pertigaan dengan papan penunjuk : candi sambisari, kita belok kiri lalu ikuti terus arah jalan tersebut, maka kita akan sampai di candi sambisari.

Disambut dengan sebuah areal yang cukup luas berpagar besi. Inilah kompleks candi sambisari. Sebelum masuk ke wisata tersebut ada sebuah pos yang dijaga oleh penduduk setempat, dimana kita diwajibkan membayar biaya retribusi atau tiket masuk sebesar Rp.2000,- untuk dewasa dan Rp 1000,- untuk anak-anak, oh iya ada tambahan satu lagi bayar parkir sebesar Rp 2000,-

Candi sambisari terletak di Desa Sambisari, Kelurahan Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman yogyakarta. Nama Sambisari sendiri disematkan pada komplek candi tersebut karena berada di Desa Sambisari. Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani yang sedang mencangkul sawah, dan menemukan bongkahan batu yang mempunyai ukiran. Setelah dilakukan penelitian oleh Dinas Purbalaka, ternyata batu tersebut adalah sebuah candi yang masih terpendam didalam tanah, maka segera diputuskan untuk segara menyelamatkan dengan mengadakan penggalian secepatnya

Salah satu keunikan dari candi sambisari adalah letaknya yang berada pada kedalaman 6.5 meter dari permukaan tanah yang kemudian dikelilingi oleh bukit-bukit kecil. Pun lokasinya ynag berada dipertengahan sawah dan perkampungan penduduk, membuat daya tarik keindahan pada candi ini. Di candi sambisari ini terdapat satu candi utama dan tiga candi pendamping, untuk candi utama menghadap ke barat dan untuk candi pendamping berjajar menghadap ke arah timur.

 Selain itu candi ini tidak seperti candi pada umumnya. Candi pada umumnya biasa menaiki tangga, tapi untuk candi sambisari ini Kita harus menuruni tangga agar bisa sampai. Ketika saya sampai lokasi, tempat yang pertama kali saya tuju adalah candi yang paling besar yaitu candi induk. Saat mengelilingi Candi Induk saya melihat terdapat 3 buah relung yang berisi arca Dewi Durga dengan 8 tangan yang membawa senjata, arca Ganesha, dan arca Agastya yang terdapat seperti tasbih yang mengalung di lehernya.

 Ketika berkunjung di candi sambisari juga, ada baiknya kita memilih waktu yang tepat, seperti ketika pagi hari disaat udara masih segar ,mata kita akan disuguhkan dengan panaroma bukit-bukit yang tampak hijau, dan sore hari sekitar pukul 4, karena saat itu anginnya yang semilir membuat kita nyaman untuk berlama-lama disana. selain itu kita juga bisa hunting-hunting sepuasnya, karena candi ini tidak seperti candi prambanan yang notabennya ramai oleh pengunjung. 

Setelah kita puas menyusuri candi yang berada dibawah tanah, kita bisa mendatangi ruang informasi untuk melihat dokumentasi sejarah awal ditemukannya candi sambisari sampai menjadi sebuah wisata yang bisa kita nikmati saat ini. Nah tunggu apa lagi sahabat, ketika ada waktu senggang sempatkan diri sahabat untuk datang kesini, liburan murah yang mengesankan, selain bisa menikmati keindahan bawah tanah kita juga bisa belajar sejarah dan maksud-maksud dibangunnya berbagai candi.

   

Perempuan & Pendidikan

Manusia itu pembelajar tiada henti, semakin banyak ilmu yang ia dapat semakin banyak pula sesuatu yang belum ia ketahui. Oleh sebab itu bany...