Jumat, 29 September 2017

Pengalaman Micro Training With LP2KIS



 
Pemandu di Acara Micro Training LP2KIS
Sampai saat ini aku masih tidak percaya kalau aku menjadi anggota LP2KIS. LP2KIS sendiri merupakan lembaga outbond dan training yang berdiri dibawah naungan KOPMA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan diataranya adalah outbond, pemandu diksar, public speaking dan MC.

Kali pertama masuk Kopma, aku dibuat bingung dengan berbagai macam pilihan lembaga. Mulai dari lembaga yang bergerak di bidang Event Organizer, Pengembangan Bakat dan Minat, lembaga yang bergerak di bidang Jurnalistik, dan LP2KIS yang aku ikuti saat ini. Tapi setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari kakak panitia, aku langsung jatuh cinta sama LP2KIS (cie jatuh cinta). Aku berfikir lembaga yang bergerak di bidang outbond dan training ini cocok untuk aku dan sinkron banget sama jurusan aku yaitu ilmu komunikasi, apalagi aku ngambil konsentrasi public relations, aku benar-benar dituntut mempunyai keterampilan public speaking yang baik.

Btw dari tadi kita ngomong panjang lebar soal lembaga ya, nah di Kopma UIN sendiri ada berbagai macam lembaga untuk mewadahi anggota. Jadi tidak melulu di Kopma kita belajar ngitung uang ataupun belajar berwirausaha, melainkan kita di beri pelatihan yang dapat mengembangkan soft skill kita.

LP2KIS sendiri merupakan singkatan dari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kopma Uin Sunan Kalijaga, lembaga ini lebih melatih anggotanya dalam bidang public speaking dan outbond. Jadi tidak heran setiap kali ada event di kopma, anggota LP2KIS lah yang ditunjuk untuk jadi MC. Tapi kita gak hanya aktif di Kopma saja, melainkan di luar Kopma LP2KIS sering dapat job outbond ataupun MC, tapi tetep LP2KIS gak bakalan lupa sama Kopma. Ibaratnya Kopma itu ibu nya, LP2KIS itu anaknya, jadi kalau kita sering dapat job outbond dari instansi lain ataupun MC di event lain kami tetep membawa nama Kopma kok. kalau dalam komunikasi, ini termasuk strategi branding buat Kopma UIN Jogja sendiri, karena nama Kopma UIN Jogja jadi makin terkenal bahkan sampai melalang buana, Amin.

Namanya saja lembaga pendidikan dan pelatihan, jadi setiap sore kami sering latihan, entah latihan MC, Pemandu, ataupun bikin game yang seru dan lucu buat outbond. Dan setelah latihan, kami pasti di suruh praktek, nah praktek inilah yang disebut Micro Training. Kami di bagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam kelompok kecil ini nanti ada yang jadi MC, dirigen, pemateri dan juga pemandu. Mulai dari kostum, materi, tema semua harus kita persiapkan. Intinya semua harus dipersiapkan dengan baik, karena kita akan tampil di depan banyak orang. Selain itu ada juri yang  nantinya akan menilai penampilan kita( emang bener ya kayak ikutan audisi dangut Academy hehe). Kebetulan kemarin aku kebagian jadi pemandu. Tugasnya kita memandu peserta dari awal acara sampai akhir acara. Lebih spesifiknya lagi pemandu tugasnya ada tiga, perkenalan peserta, membuat peraturan di dalam ruangan dan curah harapan. Curah harapan ini kita lebih memotivasi peserta, harapan apa sih yang ingin di dapat setelah mengikuti acara ini dan harapan untuk masa depan kita. Selain itu pemandu juga yang nanti jadi moderator dari setiap pemateri. Berat ya jadi pemandu,hehe gak juga kalau menurut aku, justru aku malah seneng banget.
 
Tiap kelas Pemandunya ada tiga dan bajunya harus seragam semua
Gimana sih rasanya tampil di depan banyak orang? Kalau aku sih enjoy aja ya. Aku malah seneng. Menurut aku ini adalah tantangan buat aku untuk mengexplore diri aku. Sebelum tampil sih jantung emang berdegub kencang banget, kayak cinta pandangan pertama haha. Tapi pas tampil biasa aja sih. Aku gak ngersain gerogi sama sekali walaupun ditatap banyak orang. Kuncinya ketika tampil jangan tatap mata audiens, tapi tatap kening audiens. Ntar kalau kita tatap matanya jatuhnya kita gerogi lagi (belajar dari pengalaman). Intinya sih lakukanlah apapun yang kamu cintai, karena itu akan membuatmu lebih bahagia dan tentunya kamu akan melakukannya dengan senang hati.

Selasa, 19 September 2017

Ternyata Ini Bedanya KPI Sama Ilmu Komunikasi UIN Jogja



 
pixels.com
 Sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi sering kali saya mendapat pertanyaan dari teman-teman,”emang apa sih bedanya ilmu komunikasi sama KPI (Komunikasi Penyiaran Islam), bukannya sama-sama belajar komunikasi ya”. Pertanyaan tersebut datang gak cuma satu atau dua kali saja, tapi hampir setiap kali saya bertemu dengan orang baru, pasti nanya seperti itu. wajar sih ya kalau mereka bertanya dan sempat heran, soalnya KPI sama Ilmu Komunikasi itu sama-sama menyandang nama komunikasi. 

Sebagai Mahasiswa Komunikasi juga saya sering mendapat pertanyaan, emang lulusan komunikasi besok kerjanya apa, ngapain ngambil jurusan komunikasi bukannya setiap hari kita sudah belajar komunikasi, kalau ambil jurusan komunikasi berarti orang nya harus cerewet-cerewet dong ya.
 
Mungkin orang awam akan memaknai komunikasi sebagai praktik transfer pesan melalui sebuah pembicaraan. Padahal makna komunikasi telah mengalami banyak perkembangan. Perkembangan keilmuan komunikasi sendiri muncul setelah Lasswel menyusun model komunikasi yang sangat sederhana dan dapat dipahami oleh semua orang.

Salah satu model komunikasi yang dibuat oleh Lasswel adalah siapa yang mengirim pesan (komunikator), pesan apa yang disampaikan (message), media apa yang digunakan untuk mengirim pesan (channel), siapa penerima pesan (Receiver) dan apa efek dari pesan tersebut (effect). 

Tapi katanya model yang dibuat oleh Lasswel itu banyak mengalami kritikan, katanya sih modelnya masih linier banget. Walaupun begitu Lasswel telah memberikan banyak kontribusi dalam keilmuan komunikasi, karena komunikasi memang tidak bisa lepas dari lima komponen tersebut. yaitu pesan, komunikator, komunikan, media dan feedback. Nah dari kelima komponen tersebut jika dikaji lebih dalam lagi akan terikat dengan ilmu lain, misalnya media akan menjadi sebuah studi jurnalistik, manejemen, politik dan teknologi, contoh lain komunikator akan terikat dengan public relations, antropologi, sosiologi dll. Jadi belajar komunikasi itu memang tidak ada ujungnya. Karena semua ilmu kita pelajari. Mulai dari ekonomi, politik, sosial, budaya, psikologi, dst. 

btw dari tadi kita ngomongnya serius amat ya, jadi kayak kuliah empat sks aja hehe. Kembali ke topik kita yang awal tadi bahwa KPI dan Ilmu Komunikasi sebenarnya sama, sama-sama belajar tentang komunikasi. Nah sebenarnya apa sih yang membedakan antara keduanya.

1. Konsentrasi
Seperti yang saya bilang diawal tadi, bahwa keilmuan dalam komunikasi itu sangat luas banget, seluas cinta ku ke kamu hehe. Karena saking luasnya perlu adanya konsentrasi, agar Mahasiswanya lebih fokus. Kalau Ilmu Komunikasi  konsentrasinya ada dua, yaitu konsentrasi Advertising dan Public Relations. Sedangkan KPI konsentrasinya lebih ke jurnalistik dan broadcasting. Walaupun di ilmu komunikasi tidak ada konsentrasi broadcasting dan jurnalistik, tapi kita juga mempelajarinya, begitupun sebaliknya dengan KPI.

2. Penguasan Ilmu
Selain konsentrasi, hal lain yang membedakan adalah penguasaan Ilmu. Memang sih UIN itu adalah kampus integrasi interkoneksi. Tidak hanya ilmu umum saja yang kita pelajari, melainkan ilmu agama juga kita pelajari. Kalau di ilmu komunikasi sendiri ada mata kuliah agama, tapi itu secara umum saja, misalnya fiqih, bahasa arab, akhlak tasawuf, ski dan pengantar studi islam. Sedangkan KPI mata kuliah agamanya lebih detail lagi, misalnya fiqih kontemporer, fiqih dakwah, hadits dakwah, ilmu dakwah, fiqih, bahasa arab dll. Jadi menurut aku itu adalah nilai plus buat anak KPI.

3. Gelar
Sebagai mahasiswa ilmu komunikasi saya sempat bertanya-tanya, besok kalau aku lulus gelarnya nya apa ya, berarti gelarnya anak ikom sama dong dengan anak KPI. Soalnya kita sama-sama belajar komunikasi. Setelah aku tanya dosenku ternyata gelarnya beda. kalau lulusan ilmu komunikasi gelarnya nya S.Ikom (sarjana komunikai) sedangkan KPI gelarnya S.Sos. (sarjana sosial). Eh tapi gelar bukan jadi maslah sih menurut aku, yang penting sebagai mahasiswa kita harus punya skill yang dapat menunjang kualitas diri kita. karena dalam dunia kerja bukan gelar yang dicari melainkan skill kita. bener gak sih hehe.

Nah buat teman-teman yang masih bertanya-tanya bedanya KPI sama Ilmu Komunikasi UIN Jogja, semoga tulisan ini bermanfaat ya. Sampai ketemu di postingan ku selanjutnya ya.
 
 
 
 
 
 

Perempuan & Pendidikan

Manusia itu pembelajar tiada henti, semakin banyak ilmu yang ia dapat semakin banyak pula sesuatu yang belum ia ketahui. Oleh sebab itu bany...