Sebagai
Mahasiswa Ilmu Komunikasi sering kali saya mendapat pertanyaan dari
teman-teman,”emang apa sih bedanya ilmu komunikasi sama KPI (Komunikasi
Penyiaran Islam), bukannya sama-sama belajar komunikasi ya”. Pertanyaan tersebut
datang gak cuma satu atau dua kali saja, tapi hampir setiap kali saya bertemu dengan
orang baru, pasti nanya seperti itu. wajar sih ya kalau mereka bertanya dan
sempat heran, soalnya KPI sama Ilmu Komunikasi itu sama-sama menyandang nama
komunikasi.
Sebagai
Mahasiswa Komunikasi juga saya sering mendapat pertanyaan, emang lulusan
komunikasi besok kerjanya apa, ngapain ngambil jurusan komunikasi bukannya
setiap hari kita sudah belajar komunikasi, kalau ambil jurusan komunikasi
berarti orang nya harus cerewet-cerewet dong ya.
Mungkin
orang awam akan memaknai komunikasi sebagai praktik transfer pesan melalui
sebuah pembicaraan. Padahal makna komunikasi telah mengalami banyak
perkembangan. Perkembangan keilmuan komunikasi sendiri muncul setelah Lasswel menyusun
model komunikasi yang sangat sederhana dan dapat dipahami oleh semua orang.
Salah
satu model komunikasi yang dibuat oleh Lasswel adalah siapa yang mengirim pesan
(komunikator), pesan apa yang disampaikan (message), media apa yang digunakan
untuk mengirim pesan (channel), siapa penerima pesan (Receiver) dan apa efek
dari pesan tersebut (effect).
Tapi
katanya model yang dibuat oleh Lasswel itu banyak mengalami kritikan, katanya
sih modelnya masih linier banget. Walaupun begitu Lasswel telah memberikan
banyak kontribusi dalam keilmuan komunikasi, karena komunikasi memang tidak
bisa lepas dari lima komponen tersebut. yaitu pesan, komunikator, komunikan,
media dan feedback. Nah dari kelima komponen tersebut jika dikaji lebih dalam
lagi akan terikat dengan ilmu lain, misalnya media akan menjadi sebuah studi jurnalistik,
manejemen, politik dan teknologi, contoh lain komunikator akan terikat dengan
public relations, antropologi, sosiologi dll. Jadi belajar komunikasi itu
memang tidak ada ujungnya. Karena semua ilmu kita pelajari. Mulai dari ekonomi,
politik, sosial, budaya, psikologi, dst.
btw dari
tadi kita ngomongnya serius amat ya, jadi kayak kuliah empat sks aja hehe. Kembali
ke topik kita yang awal tadi bahwa KPI dan Ilmu Komunikasi sebenarnya sama,
sama-sama belajar tentang komunikasi. Nah sebenarnya apa sih yang membedakan
antara keduanya.
1. Konsentrasi
Seperti
yang saya bilang diawal tadi, bahwa keilmuan dalam komunikasi itu sangat luas
banget, seluas cinta ku ke kamu hehe. Karena saking luasnya perlu adanya
konsentrasi, agar Mahasiswanya lebih fokus. Kalau Ilmu Komunikasi konsentrasinya ada dua, yaitu konsentrasi
Advertising dan Public Relations. Sedangkan KPI konsentrasinya lebih ke
jurnalistik dan broadcasting. Walaupun di ilmu komunikasi tidak ada konsentrasi
broadcasting dan jurnalistik, tapi kita juga mempelajarinya, begitupun
sebaliknya dengan KPI.
2. Penguasan Ilmu
Selain
konsentrasi, hal lain yang membedakan adalah penguasaan Ilmu. Memang sih UIN
itu adalah kampus integrasi interkoneksi. Tidak hanya ilmu umum saja yang kita
pelajari, melainkan ilmu agama juga kita pelajari. Kalau di ilmu komunikasi
sendiri ada mata kuliah agama, tapi itu secara umum saja, misalnya fiqih,
bahasa arab, akhlak tasawuf, ski dan pengantar studi islam. Sedangkan KPI mata
kuliah agamanya lebih detail lagi, misalnya fiqih kontemporer, fiqih dakwah,
hadits dakwah, ilmu dakwah, fiqih, bahasa arab dll. Jadi menurut aku itu adalah
nilai plus buat anak KPI.
3. Gelar
Sebagai
mahasiswa ilmu komunikasi saya sempat bertanya-tanya, besok kalau aku lulus gelarnya
nya apa ya, berarti gelarnya anak ikom sama dong dengan anak KPI. Soalnya kita
sama-sama belajar komunikasi. Setelah aku tanya dosenku ternyata gelarnya beda.
kalau lulusan ilmu komunikasi gelarnya nya S.Ikom (sarjana komunikai) sedangkan
KPI gelarnya S.Sos. (sarjana sosial). Eh tapi gelar bukan jadi maslah sih
menurut aku, yang penting sebagai mahasiswa kita harus punya skill yang dapat
menunjang kualitas diri kita. karena dalam dunia kerja bukan gelar yang dicari
melainkan skill kita. bener gak sih hehe.
Nah buat teman-teman yang masih bertanya-tanya
bedanya KPI sama Ilmu Komunikasi UIN Jogja, semoga tulisan ini bermanfaat ya. Sampai ketemu di postingan ku selanjutnya ya.
mantap
BalasHapusIzin bertanya, setelah kita memperoleh gelar sarjana, di dunia pekerjaan nanti ada ga sih unsur² diskriminasi antara lulusan ilmu komunikasi dengan KPI, kuhudu pas kita memalar pekerjaan?
BalasHapusKetika melamar kerja sebenarnya yang dilihat hrd lebih ke pengalaman dan skill nya kak, masalah jurusan kpi atau ilmu komunikasi gak ada masalah, yang penting sama2 lulusan komunikasi :)
HapusHalo kak, izin ingin bertanya. Apakah jurusan di ilmu komunikasi untuk orang yang bisa public speaking atau bisa untuk yang tidak?
BalasHapusMasuk ke jurusan ilmu komunikasi nggak harus bisa public speaking yaa
BalasHapus